Sabda Telah Menjadi Manusia
Dan Tinggal Di Antara Kita
(Pe. Matias da Costa,
SVD)
Bacaan
I: Yes. 52:7-10
Bacaan
II: Ibr. 1:1-6
Bacaan
Injil: Yoh. 1:1-18
Kata Pengantar
Umat beriman yang terkasih!
Selamat hari Natal. Bersukacitalah, sebab
Juruselamat atau Penebus kita telah lahir; Dialah Sumber Keselamatan yang
datang dari Allah kita. Dialah Sabda atau Firman Tuhan yang telah menjadi
manusia dan tinggal di antara kita. Dialah Putera Allah sendiri yang seharusnya
lahir dan berbaring di hati kita, bukan di kandang domba dan hanya dibaringkan
dalam palungan.
Marilah sebelum melanjutkan perayaan
ekaristi syukur Natal ini, terlebih dahulu kita menyesali kelalaian dan dosa
kita, terutama dosa penolakan terhadap Allah dan kehendakNya yang seringkali
kita perbuat, sehingga kita pantas merayakan peristiwa keselamatan ini
Renungan
Umat beriman yang terkasih!
Kegembiraan merayakan hari Natal,
peringatan kelahiran Tuhan Yesus, hendaknya bersumber dari dalam hati kita;
bukan terletak pada kerlap-kerlip pohon Natal, bukan pada Sinterklas yang
membagi-bagikan hadiah atau kado Natal, bukan pada makanan dan minuman, atau kue-kue
pesta yang melimpah, tetapi hati kita yang seharusnya terbuka dan
mempersilahkan Tuhan Yesus untuk lahir dalam hidup kita.
Dalam ibadat Sabda atau perayaan Ekaristi
peringatan kelahiran Tuhan Yesus kemarin malam, kita semua mendengar bagaimana
Sta. Maria dan St. Yosef mengalami penolakan untuk mendapatkan akomodasi atau
penginapan melahirkan Sang Juruselamat, Tuhan kita Yesus Kristus. Injil Lukas
mencatat mengapa Tuhan Yesus akhirnya lahir di sebuah kandang domba, karena
tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan (Luk. 2:7)! Seandainya pada
waktu itu, penduduk di Betlehem memiliki rasa kemanusiaan dan berbelas-kasih,
mungkin Tuhan Yesus tidak akan lahir di kandang domba tersebut. Oleh karena
itu, peristiwa kelahiran Tuhan Yesus pada 2017 tahun yang lalu sebenarnya
diwarnai dengan “penolakan” dari pihak manusia. Manusia tidak memiliki kesediaan
hati, merelakan penginapan atau hidupnya sebagai tempat lahir Sang Juruselamat.
Kesalahan atau dosa ini yang patut kita perhatikan setiap kali merayakan
peringatan Natal. Kita diminta untuk tidak mengulang lagi kesalahan yang
terjadi 2017 tahun yang lalu. Tuhan Yesus tidak menuntut rumah penginapan mewah
atau istana, atau pesta dan hingar-bingar perayaan Natal kita, tetapi yang
diharapkan Tuhan Yesus adalah kesediaan hati kita untuk menyambutNya, lahir dan
menjadi besar dalam hidup kita.
Umat beriman yang terkasih!
Meskipun pada kedatanganNya yang pertama
diwarnai dengan “penolakan” dari manusia yang tidak merelakan rumah penginapan
bagiNya, tetapi rencana penyelamatan dan penebusan Allah tetap harus
terlaksana. Tuhan Yesus rela lahir di sebuah kandang domba, hanya dibungkus
lamping dan dibaringkan dalam palungan yang menjadi tempat makan-minum domba
sehari-hari, agar kita diselamatkan dari kebinasaan dosa. Sungguh luar biasa
kasih Allah kepada kita. Peristiwa kelahiran Tuhan Yesus ini tetap terjadi,
meskipun dalam kondisi yang jauh dari kata layak bagiNya.
Kelahiran Tuhan Yesus ini juga adalah
pernyataan Firman atau Sabda Allah yang menjadi manusia. Dialah Firman atau
Sabda Allah yang pada mulaNya ada bersama-sama Allah, dan Firman itu adalah
Allah sendiri, seperti yang diperdengarkan dalam bacaan Injil hari ini. Dengan
menjelmaNya Firman atau Sabda Allah menjadi manusia, maka segala ujung bumi
bisa melihat keselamatan yang datang dari Allah sendiri, seperti yang dinubuatkan
sebelumnya oleh nabi Yesaya dalam bacaan pertama tadi. Dan Dia yang kini hadir
di tengah-tengah manusia sebagai Penyelamat, tiada lain adalah Dia yang
terdekat dengan Yang Ilahi. Itulah arti kiasan “anak” dan “ahli waris” atau
yang berhak menerima segala yang ada, seperti yang ditegaskan dalam bacaan
kedua.
Oleh sebab itu, umat beriman sekalian yang
terkasih dalam kelahiran Tuhan Yesus, kini kita sekalian diajak untuk
bersorak-sorai atau bersukacita, karena Penyelamat yang dijanjikan Allah telah
datang dan tinggal di antara kita. Kita diminta untuk menerima dan membiarkan
Tuhan Yesus lahir di hati kita, dalam hidup kita, agar kita dapat merasakan
kehadiran dan kekuatan keselamatanNya dalam hidup kita.
Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar