HM Paskah IV

“PANGGILAN MENJADI GEMBALA ATAU PEMIMPIN
ATAU SAUDARA/I BAGI SEMUA ORANG”
 (Pe. Matias da Costa, SVD)

Bacaan I: Kis. 4:8-12
Bacaan II: 1 Yoh. 3:1-2
Bacaan Injil: Yoh. 10:11-18

Kata Pengantar
Umat beriman yang terkasih!
Gembala yang baik adalah Dia yang memperhatikan domba-dombaNya, bahkan rela mengurbankan diriNya untuk menjaga domba-dombaNya dari serangan binatang buas atau serigala. Contoh Gembala yang baik itu adalah Tuhan Yesus Kristus sendiri, yang telah menyerahkan diriNya sebagai tebusan atas dosa-dosa kita, demi menyelamatkan kita dari kebinasaan dosa. Tuhan Yesus, Gembala baik kita, tetap hadir dan menyertai kita dalam perayaan Ekaristi ini untuk memberi kita santapan hidup kekal.

Di hari Minggu Paskah IV ini, kita juga diundang Gereja Kudus untuk merayakan hari Minggu Panggilan. Kita mohon secara khusus berkat Tuhan bagi panggilan hidup kita masing-masing, entah sebagai imam, bruder, suster, bapak-ibu keluarga, petani, pegawai, pelajar, dan lain sebagainya.


Renungan  
Umat beriman yang terkasih dalam Kristus!
Sabda Tuhan Yesus yang kita dengar dalam bacaan Injil hari ini menekankan keteladanan seorang Gembala yang baik atau pemimpin yang sejati. Gembala yang baik atau pemimpin yang sejati adalah dia yang tidak meninggalkan domba-dombanya atau umatnya atau rakyatnya sendirian tatkala datang ancaman yang membahayakan kehidupan mereka. Ancaman sekecil atau sebesar apa pun, seorang gembala yang baik atau pemimpin yang sejati akan mempertaruhkan nyawanya, jabatannya, demi membela keselamatan mereka yang digembalakan atau dipimpinnya.

Dalam konteks bacaan injil ini juga, Tuhan Yesus terang-terangan berbicara tentang diriNya sendiri sebagai seorang Gembala yang baik atau seorang pemimpin yang sejati. Pernyataan tentang diriNya ini tentu tak terbantahkan karena apa yang dikatakanNya sesuai dengan apa yang dibuktikanNya atau diperbuatNya. Dialah Gembala yang baik atau pemimpin yang sejati, yang telah mengurbankan diriNya demi keselamatan kita.

Kita mungkin bertanya, mengapa Tuhan Yesus begitu peduli dengan keselamatan kita, sampai rela berkurban, dihina, dibenci, disiksa sampai wafat di kayu salib? Jawabannya, karena Ia sungguh mengenal kita dan Ia tahu bahwa sesungguhnya kita sedang berada dalam ancaman kebinasan maut akibat dosa-dosa yang kita perbuat. Bahkan bukan hanya untuk kita saja Dia berkurban, tetapi juga untuk semua umat manusia, bagi mereka juga yang sampai saat ini masih menolakNya, membenciNya, tidak mengakuiNya sebagai Tuhan dan Penebus.

Umat beriman yang terkasih dalam Kristus!
Harus diakui bahwa keteladan Yesus sebagai Gembala yang baik atau Pemimpin yang sejati adalah sempurna, tanpa cacat cela. Kata dan perbuatanNya bersesuaian dan oleh karena itu keteladanan ini menantang kita juga, para pengikutNya, untuk berani bersikap dan berlaku sama seperti Yesus. Kita semua dipanggil untuk menjadi gembala yang baik atau pemimpin yang sejati dalam pelbagai status hidup kita, entah sebagai imam, bruder, suster, bapak-ibu keluarga, petani, pegawai, pelajar, dan lain-lain. Dan panggilan luhur ini menuntut komitmen/kesetiaan dan penyerahan diri yang total untuk melayani. Sebab menjadi gembala atau pemimpin yang sejati adalah untuk melayani, bukan untuk berkuasa, menindas atau bersikap dan berlaku sewenang-wenang.

Memang tidak mudah untuk menjadi gembala atau pemimpin yang sejati seperti Tuhan Yesus. Tetapi meskipun demikian, dalam kelemahan dan keterbatasan manusiawi, kita sekalian tetap dipanggil sekurang-kurangnya menjadi saudara atau saudari bagi semua orang, secara khusus bagi mereka yang miskin, dan bahkan bila mereka itu adalah seorang musuh/orang yang memusuhi kita (The Christian vocation means being a brother or sister to everyone, especially if they are poor, and even if they are an enemy), seperti yang dinasihatkan Paus Fransiskus dalam tweet kepausannya beberapa hari lalu. Itulah hakikat panggilan Kristiani kita.

Marilah kita memaknai hari Minggu Panggilan ini dengan sebuah kesadaran baru untuk menjadi gembala atau pemimpin yang sejati atau menjadi saudara-saudari bagi semua orang yang membutuhkan perhatian dan pelayanan kita, tanpa membeda-bedakan, seperti yang diteladankan sendiri oleh Tuhan Yesus kepada kita.

Tuhan Yesus memberkati kita sekalian!













































Tidak ada komentar:

Posting Komentar