Hari Minggu Prapaskah V, Tahun B

“Memaknai Salib Kasih Kristus”
 (Pe. Matias da Costa, SVD)

Bacaan I: Yer. 31:31-34
Bacaan II: Ibr. 5:7-9
Bacaan Injil: Yoh. 12:20-33

Kata Pengatar
Umat beriman yang terkasih!
Kita sudah berada di penghujung masa Prapaskah, yaitu hari Minggu Prapaskah V. Dalam bacaan-bacaan suci hari ini kita masih terus diingatkan tentang kebaikan hati Allah yang tak kenal lelah untuk menyelamatkan kita, umatNya, dari kebinasaan dosa. Dengan berbagai cara, pun bahkan dengan mengurbankan PuteraNya sendiri di atas kayu salib, Allah sebenarnya mau memenangkan hati kita untuk beriman total kepadaNya, mempercayaiNya sebagai Allah dan Penjamin hidup yang utama. Namun apa tanggapan atau balasan kita?

Harus diakui bahwa kita seringkali masih lebih suka hidup terpisah dari belas kasih Allah. Kita lebih suka hidup seolah tak ber-Tuhan, mementingkan diri sendiri dan penuh kepura-puraan dalam beragama. Marilah di awal perayaan ekaristi ini, kita menyesali kelalaian dan dosa kita serta mohon ampun di hadapan Allah yang maha belas kasih.

Renungan
Umat beriman yang terkasih!
Nubuat Tuhan yang disampaikan melalui nabi Yeremia seperti yang kita dengar dalam bacaan pertama hari ini, yaitu mengenai perjanjian baru yang akan diadakan lagi dengan umat Israel, tak lain menunjuk pada perjanjian baru yang diikat dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus. Dialah yang menjadi simbol perdamaian kembali antara Tuhan dan manusia.

Menarik untuk direnungkan bahwa dalam nubuat-nubuat para nabi tentang perjanjian baru yang akan menyelamatkan manusia dari kebinasaan dosa, di sana secara jelas ditekankan bahwa Tuhanlah yang mengambil inisiatif untuk menjalankan misi penyelamatan itu. Tuhan sepertinya tak kenal lelah dan terus mencari cara bagaimana harus memenangkan hati manusia, agar bertobat dan percaya total kepadaNya. Kita mungkin bisa menghitung dari sejak masa Perjanjian Lama sampai masa Perjanjian Baru ada begitu banyak nabi yang diutus Tuhan untuk menyadarkan umat Israel tentang apa yang dikehendaki Tuhan. Pesan Tuhan semuanya bersifat positif, perintah dan laranganNya dimaksudkan untuk kebaikan atau keselamatan hidup manusia. Namun apa tanggapan atau balasan manusia terhadap kemahabaikan Tuhan ini? Umat Israel, pun bahkan kita sendiri yang hidup saat ini, sepertinya acuh tak acuh, tidak sungguh-sungguh menghiraukan kebaikan Tuhan itu. Kita beragama, tetapi dalam praksisnya lebih suka hidup mementingkan diri sendiri, mementingkan hal-hal duniawi, berkata dan berbuat seolah-olah Tuhan tidak ada, tidak mau bertobat dan merasa nyaman saja walau  hidup terpisah dari belas kasih Allah.

Saudara-saudari terkasih! Tuhan Yesus yang menjadi tanda perjanjian baru, yang diutus Allah Bapa untuk mendamaikan kembali kita dengan diriNya, dalam bacaan Injil hari ini angkat bicara tentang kepenuhan waktu, bahwa saatnya telah tiba, Anak Manusia atau Putera Allah dimuliakan.

Secara Ilahi, Tuhan Yesus di dalam diriNya sendiri sudah mulia, karena Dia adalah Putera Allah. Namun, dengan perkataanNya bahwa saatnya telah tiba, Anak Manusia dimuliakan, Tuhan Yesus mau memberitahukan maksud terpenting dari kedatanganNya ke dalam dunia, yaitu untuk menyelamatkan manusia secara paripurna dari kebinasaan dosa. Dia mengibaratkan pengurbananNya bagai biji gandum yang jatuh ke dalam tanah dan mati, agar bisa menghasilkan banyak buah. Pengurbanan bagai biji gandum itulah yang ditunjukkan Yesus melalui jalan salib, sengsara dan wafatNya di kayu salib. Bagi orang Yahudi, Salib mungkin dilihat sebagai aib atau kutukan. Bagi orang Yunani, Salib adalah kebodohan. Demikian juga pola pikir kebanyakan manusia zaman kita, Salib adalah sesuatu yang nirmakna atau sia-sia belaka. Tetapi bagi kita, orang Kristen, Salib adalah Kebijaksanaan Ilahi yang melampaui daya pikir manusia.  

Bagi kita orang Kristen, peristiwa penyaliban Yesus yang sesungguhnya adalah pencurahan Kasih Allah yang tak terkira bagi umat manusia, karena melaluinya semua bangsa manusia ditarik kepada Yesus yang ditinggikan di Salib untuk mengalami keselamatan. Itulah perjanjian baru yang diikat Tuhan selamanya dengan umat manusia, yang meruntuhkan kuasa maut dan membuka pintu kebangkitan untuk kehidupan kekal bagi siapa saja yang percaya dan berserah diri pada belas kasih Allah.

Umat beriman yang terkasih!
Dalam seluruh hidup dan karyaNya, Tuhan Yesus amat peka atas putusnya hubungan manusia dengan Allah, karena kebebalan hati manusia yang tidak menaruh kepercayaan kepada Allah, tidak mau menaati perintah dan laranganNya. Ketidakpercayaan ini menyebabkan manusia berada dalam ancaman kebinasaan total. Namun, dengan pengurbanan diriNya di atas kayu salib, Tuhan Yesus membuka kembali jalan pepulih dan keselamatan bagi manusia. Inilah makna sesungguhnya dari peristiwa Salib, yang seharusnya menjadi warta keselamatan bagi kita, bagi setiap orang yang pikiran dan hatinya masih menjauh dari Allah. Dengan pengurbananNya di atas kayu Salib, Tuhan Yesus telah menjadi pokok atau sumber keselamatan bagi kita semua, seperti ditegaskan murid St. Paulus yang menulis kembali pengajaran gurunya untuk disampaikan kepada orang Ibrani.

Kini kita sudah berada di penghujung masa Prapaskah, yaitu hari Minggu Prapaskah V. Tinggal beberapa hari lagi kita akan memasuki Pekan Suci untuk merenung dengan penuh iman kurban kasih Tuhan Yesus bagi keselamatan hidup kita. Sudahkah kita menyucikan diri untuk memasuki Pekan Suci itu? Ataukah kita masih merasa biasa-biasa saja, lebih menyibukkan diri dengan rutinitas duniawi kita dan merasa nyaman saja hidup terpisah dari belas kasih Allah?

Bagi kita orang Katolik, Gereja menegaskan bahwa hanya mereka yang sungguh-sungguh menyiapkan diri selama masa Prapaskah yang pantas atau layak untuk merayakan Paskah. Itu berarti bahwa hanya mereka yang sungguh-sungguh mengisi masa khusus ini dengan pertobatan, dengan doa, puasa dan sedekah, yang tahu memaknai sengsara, wafat dan kebangkitan Tuhan Yesus sebagai jaminan keselamatan hidupnya.  Oleh karena itu, marilah kita memeriksa diri sekali lagi, sudahkah kita menyiapkan diri untuk memasuki Pekan Suci? Kita diminta membarui diri dengan bertobat dan percaya kepada Injil sebelum masa Prapaskah ini berakhir agar layak merayakan Paskah Tuhan. Semoga***   



1 komentar:

  1. Mgm no deposit bonus codes for new players | JTHub
    You will also find 경산 출장샵 a list of casinos 안성 출장안마 to use to 충청남도 출장마사지 receive the bonus 대전광역 출장샵 codes and the promotions. The bonuses can be 김해 출장샵 redeemed in casinos with the Mgm casino.

    BalasHapus